Minggu, 31 Oktober 2010

IBADAH DAN ILMU

Ibadah merupakan bentuk penghambaan diri seseorang terhadap Tuhannya yakni Allah Swt atas semua Rahmat yang diberikan kepada kita di dunia. Sebagai seorang yang bertuhan dan beriman, sepantasnya kita melakukan peribadatan dalam bentuk beribadah kepada Yang Maha Esa.


Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk peribadatan kita kepada Sang Pencita dan hal yang wajib bagi setiap manusia. Sabda Nabi "menuntut ilmu wajib bagi setiap orang muslim".


Ibadah tanpa adanya ilmu tiadalah berguna, sebaliknya mempunyai ilmu tanpa adanya keimanan atau beribadah kepada Yang Maha Esa tiadalah berguna. Keduanya saling melengkapi di dalam kehidupan kita.


Kalau dikomikkan, menarik ya. 


Berikut ini kisah tentang ilmu dan ibadah, mana yang lebih penting ?









Hikmah : 
  1. Beribadahlah dan juga berilmulah, keduanya saling mendukung.
  2. Orang yang berilmu ibarat lentera dunia di tengah kegelapan.
  3. Baginya di sediakan surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
  4.  Ilmu itu ada kaitannya dengan informasi yang akhirnya dipilah-pilah untuk menjadi pengetahuan, selanjutnya menjadi ilmu, yang tentu saja harus dapat digunakan untuk kemaslahatan sesama dan akhirnya untuk mengagung-agungkan Allah Swt.

Jadi tanpa disadari kesemuanya itu adalah sebenarnya laku ibadah juga kepada Allah Swt.

Kamis, 28 Oktober 2010

Pengaruh Teman Bergaul yang Baik

    Teman bergaul dan lingkungan yang Islami, sungguh sangat mendukung seseorang menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebelumnya bisa jadi malas-malasan. Namun karena melihat temannya tidak sering tidur pagi, ia pun rajin. Sebelumnya menyentuh al Qur’an pun tidak. Namun karena melihat temannya begitu rajin tilawah Al Qur’an, ia pun tertular rajinnya. 


1. Perintah Agar Bergaul dengan Orang-Orang yang Sholih
Allah menyatakan dalam Al Qur'an bahwa salah satu sebab utama yang membantu menguatkan iman para shahabat Nabi adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah Ta’ala berfirman,

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

"Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. Ali 'Imran: 101).
Allah juga memerintahkan agar selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)." (QS. At Taubah: 119).

2. Berteman dengan Pemilik Minyak Misk
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita agar bersahabat dengan orang yang dapat memberikan kebaikan dan sering menasehati kita.

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Dan hadits ini juga menunjukkan dorongan agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”[1]

3. Memandangnya Saja Sudah Membuat Hati Tenang
Para ulama pun memiliki nasehat agar kita selalu dekat dengan orang sholih.
Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata,

نَظْرُ المُؤْمِنِ إِلَى المُؤْمِنِ يَجْلُو القَلْبَ

Pandangan seorang mukmin kepada mukmin yang lain akan mengilapkan hati.[2] Maksud beliau adalah dengan hanya memandang orang sholih, hati seseorang bisa kembali tegar. Oleh karenanya, jika orang-orang sholih dahulu kurang semangat dan tidak tegar dalam ibadah, mereka pun mendatangi orang-orang sholih lainnya.
‘Abdullah bin Al Mubarok mengatakan, “Jika kami memandang Fudhail bin ‘Iyadh, kami akan semakin sedih dan merasa diri penuh kekurangan.”
Ja’far bin Sulaiman mengatakan, “Jika hati ini ternoda, maka kami segera pergi menuju Muhammad bin Waasi’.”[3]
Ibnul Qayyim mengisahkan, “Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah), jika kami ditimpa perasaan gundah gulana atau muncul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau ketika kami merasakan sempit dalam menjalani hidup, kami segera mendatangi Ibnu Taimiyah untuk meminta nasehat. Maka dengan hanya memandang wajah beliau dan mendengarkan nasehat beliau serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang”.[4]

4. Lihatlah Siapa Teman Karibmu!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).
Al Ghozali rahimahullah mengatakan, “Bersahabat dan bergaul dengan orang-orang yang pelit, akan mengakibatkan kita tertular pelitnya. Sedangkan bersahabat dengan orang yang zuhud, membuat kita juga ikut zuhud dalam masalah dunia. Karena memang asalnya seseorang akan mencontoh teman dekatnya.”[5]
Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih teman bergaul. Jauhilah teman bergaul yang jelek jika tidak mampu merubah mereka. Jangan terhanyut dengan pergaulan yang malas-malasan dan penuh kejelekan. Banyak sekali yang menjadi baik karena pengaruh lingkungan yang baik. Yang sebelumnya malas shalat atau malas shalat jama’ah, akhirnya mulai rajin. Sebaliknya, banyak yang menjadi rusak pula karena lingkungan yang jelek.
Semoga Allah mudahkan dan beri taufik untuk terus istiqomah dalam agama ini.

Disusun di Sakan 27, KSU, Ummul Hamam, Riyadh, KSA, pada 26 Syawal 1431 H (4/10/2010)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


[1]Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 4/324, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379
[2]Siyar A’lam An Nubala’, 8/435, Mawqi’ Ya’sub.
[3]Ta’thirul Anfas min Haditsil Ikhlas,  Sayyid bin Husain Al ‘Afani, hal. 466, Darul ‘Affani, cetakan pertama, tahun 1421 H
[4] Lihat Shahih Al Wabilush Shoyyib, antara hal. 91-96, Dar Ibnul Jauziy
[5] Tuhfatul Ahwadzi, Abul ‘Ala Al Mubarakfuri, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, 7/42

Kehebatan Qiyaamul Lail


Dalam buku ini Bapak Prof. Dr. Mohammad Soleh mengungkapkan pengaruh salat tahajud terhadap peningkatan respon ketahanan tubuh imunologik, setelah dilakukan penelitian terhadap beberapa pelaku salat tahajud secara rutin dan ikhlas.

Penelitian ini dilandasi oleh apa yang diinginkan AL-Quran: yaitu bacalah ( IQRA’ ), lalu simaklah ( wasma’u ), lalu pikirkanlah ( afala tatafakkarun ), lalu perhatikanlah ( afala tubshirun ) lalu teliti/risetlah ( afala tandhurun ), allu ungkapkanlah ( afala tatadabbarun ). Langkah-langkah seperti inilah yang dilakukan oleh Prof. Dr. Moh. Soleh dengan melakukan penelitian ilmiah. Pada dasarnya beliau berupaya untuk mengamalkan keagamaannya secara konkret (islami).
Salat tahajud sebagai salat sunah begitu istimewa dalam ibadah umat islam, seperti dikabarkan dalam sebuah riwayat sahih, bahwa Rasullulloh SAW tidak pernah meninggalkan salat tahajud hingga beliau wafat. Dan dalam sebuah riwayat yang lain dikemukakan Abu Hurairah, Rasullulloh SAW bersabda bahwa :

“Salat sunah yang utama setelah salat fardu adalah salat tahajud.” (HR. Abu Dawud)
Begitu juga di dalam AL-Quran, Alloh SWT berfirman di dalam QS. Al-Isra (17) : 79 yang artinya adalah :

“Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkat kamu ke tampat yang terpuji,”
Salat tahajud ini memiliki manfaat praktis baik daru sudut pandang religius maupun kesehatan. Sebagaimana disabdakan Rasullulloh SAW dalam sebuah hadis :

“Salat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari segala macam penyakit,” (HR. Tirmidzi)

Sabda Rasullullah. SAW di atas memberikan sebuah peluang untuk menelaah lebih jauh mengenai hubungan praktik ibadah mahdah dengan alur logika dan pembuktian sains. Dalam hubungannya dengan tema salat tahajud yang ditelaah dalam buku ini, Sabda Nabi SAW ini dapat dihubungkan dengan fakta dalam sebuah penelitian yang membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya stres dapat menyebabkan seseorang sedemikian rentan terhadap infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan meningkatkan metastatis. Dengan demikian secara teoritis para pengamal salat tahajud pasti terjamin kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.

Sinyal dari hadis Nabi SAW di atas dengan tegas menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara rajinnya mengamalkan salat tahajud dan peningkatan kemampuan pengendalian diri berupa ketenangan. Atau dengan kata lain, para pengamal salat tahajud akan terhindar dari stres.

Dari hasil penelitian yang dilakukan menununjukkan bahwa salat tahajud yang dilakukan dengan tepat, ikhlas, dan khusyuk pada tiap malam, dengan dosis 13 rekaat dalam waktu 8 minggu, dapat menurunkan kadar kortisol. Pada kadar tinggi, kortisol bersifat imunosupresif. Sebaliknya dalam kadar rendah kortisol dapat mempengaruhi proliferasi limfosit. Dalam perspektif psikoneuroimunologi, terjadinya peningkatan respon imun ini akan meningkatkan ketahanan tubuh. Dengan kata lain, melalui turunnya kadar kortisol, para pengamal salat tahajud terhindar dari kemungkinan gejala stres. Dan dengan tidak adanya stres akan terhindar dari kesakitan/penyakit – yang di dalam kondisi stres yang berat amat rentan dengan kesakitan.

Meskipun disadari bahwa kebenaran ilmiah itu bersifat relatif, tetapi dengan meyakini kebenaran wahyu, penelitian ini secara optimistis membuktikan kebenaran wahyu tersebut, baik yang tertuang dalam AL-Quran maupun As-Sunnah, tentang manfaat dan anugrah besar yang bisa diraih oleh para pengamal salat tahajud. Temuan ini juga sekaligus memberikan bahan renungan kepada sinyalemen yang berpendapat bahwa kebenaran agama mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah.

Sumber : http://id.shvoong.com/books/1772125-terapi-salat-tahajud-menyembuhkan-berbagai/

Mekah adalah pusat dari planet Bumi ?



Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : "Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?."

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka'Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka'Bah di di planet Bumi dengan Ka'bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama 'Zero Magnetism Area', artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka'Bah, maka seakan-akan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka'Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, "Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877)

Minggu, 24 Oktober 2010

Wanita Muslimah Belum Berjilbab ? Apa kata DUNIA ?

 

 Mengapa Masih Banyak Wanita Muslimah Yang Belum Berjilbab?

             Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar’i yang dikenal dengan jilbab atau hijab. Namun dalam kenyataan masih banyak di antara para muslimah yang belum mau memakainya. Ada yang dilarang oleh orang tuanya, ada yang beralasan belum waktunya atau nanti setelah pergi haji dan segudang alasan yang lain. Nah apa jawaban untuk mereka?


1. Saya Belum Bisa Menerima Hijab
Untuk ukhti yang belum bisa menerima hijab maka perlu kita tanyakan, “Bukankah ukhti sungguh-sungguh dan yakin dalam memeluk Islam, dan bukankah ukhti telah mengucapkan la ilaha illallah Muhammad rasulullah dengan yakin? Yang berarti menerima apa saja yang diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasulullah? Jika ya maka sesungguhnya hijab adalah salah satu syari’at Islam yang harus dilaksanakan oleh para muslimah. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memerintah kan para mukminah untuk memakai hijab dan demikian pula Rassulullah Shalallaahu alaihi wasalam memerintahkan itu. Jika anda beriman kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, maka anda tentu akan dengan senang hati memakai hijab itu.


2. Saya Menerima Hijab, Namun Orang Tua Melarang.
Kalau saya tidak taat kepada orang tua, saya bisa masuk neraka. Kepada saudariku kita beritahukan bahwa memang benar orang tua memiliki kedudukan yang tinggi dan mulia, dan kita diperintahkan untuk berbakti kepada mereka. Namun taat kepada orang tua dibolehkan dalam hal yang tidak mengandung maksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala , sebagaimana dalam firman-Nya, artinya,
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,” (QS. Luqman:15).
Meskipun demikian kita tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua kita selama di dunia ini.
Inti permasalahannya adalah, bagaimana saudari taat kepada orang tua namun bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, padahal Allah Subhannahu wa Ta’ala adalah yang menciptakan anda, memberi nikmat, rizki, menghidupkan dan juga yang menciptakan kedua orang tua saudari?


3. Saya Tidak Punya Uang untuk Membeli Jilbab
Ada dua kemungkinan wanita muslimah yang mengucapkan seperti ini, yaitu mungkin dia berdusta dan mungkin juga dia jujur. Jika dalam kesehariannya dia mampu membeli berbagai macam pakaian dengan model yang beraneka ragam, mampu membeli perlengkapan ini dan itu, maka berarti dia telah bohong. Dia sebenarnya memang tidak berniat untuk membeli pakaian yang sesuai tuntunan syari’at. Padahal pakaian syar،¦i biasanya tidak semahal pakaian-pakaian model baru yang bertabarru.
Maka apakah saudari tidak memilih pakaian yang seharusnya dikenakan oleh seorang wanita muslimah. Apakah anda tidak memilih sesuatu yang dapat menyelamatkan anda dari adzab Allah Subhannahu wa Ta’ala dan kemurkaan-Nya? Ketahuilah pula bahwa kemuliaan seseorang bukan pada model pakaiannya, namun pada takwanya kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala . Dia telah berfirman, artinya,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.” (QS. Al-Hujurat:13).
Adapun jika memang anda seorang yang jujur, jika benar-benar saudari berniat untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta’ala akan memberikan jalan keluar. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah mengatakan, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3)
Kesimpulannya adalah bahwa untuk mencapai keridhaan Allah dan untuk mendapatkan surga, maka segala sesuatu akan menjadi terasa ringan dan mudah.


4. Cuaca Sangat Panas
Jika saudari beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab rasanya gerah, maka saudari hendaklah selalu mengingat firman Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Katakanlah, “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jikalau mereka mengetahui.”(QS. At-Taubah: 81).
Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada panasnya dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya dunia dengan panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah.” (QS. An-Naba’: 24-25).
Wahai saudariku, ketahuilah bahwa surga itu diliputi dengan berbagai kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi dengan segala yang disenangi hawa nafsu.


5. Khawatir Nanti Aku Lepas Jilbab Lagi
Ada seorang muslimah yang mengatakan, “Kalau aku pakai jilbab, aku khawatir nanti suatu saat melepasnya lagi.” Saudariku, kalau seseorang berpikiran seperti anda, maka bisa-bisa dia meninggalkan seluruh atau sebagian ajaran agama ini. Bisa-bisa dia tidak mau shalat, tidak mau berpuasa karena khawatir nanti tidak bisa terus melakukannya.
Itu semua tidak lain merupakan godaan dan bisikan setan, maka hendaklah suadari mencari sebab-sebab yang dapat menjadikan anda selalu beristiqamah. Di antaranya dengan banyak berdo’a agar diberikan ketetapan hati di atas agama, bersabar dan melakukan shalat dengan khusyu’. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 45).
Jika saudari telah memegang teguh sebab-sebab hidayah dan telah merasakan manisnya iman maka saudari pasti tidak akan meninggalkan perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala , karena dengan melaksanakan itu anda akan merasa tentram dan nikmat.


6. Aku Takut Tidak Ada Yang Menikahiku
Saudariku! Sesungguhnya laki-laki yang mencari istri seorang wanita yang bertabarruj, membuka aurat dan senang melakukan berbagai kemaksiatan maka dia adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu. Dia tidak cemburu terhadap yang diharamkan Allah Subhannahu wa Ta’ala, tidak cemburu terhadapmu, dan tidak akan membantumu dalam ketaatan, menuju surga serta menyelamatkanmu dari neraka.
Jadilah engkau wanita yang baik, insya Allah Subhannahu wa Ta’ala engkau mendapatkan suami yang baik pula. Engkau lihat berapa banyak wanita yang tidak berhijab, namun dia tidak menikah, dan engkau lihat berapa banyak wanita berjilbab yang telah menjadi seorang istri.


7. Kita Harus Bersyukur
“Oleh karena kecantikan merupakan nikmat dari Allah Subhannahu wa Ta’ala, maka kita harus bersyukur kepada-Nya, dengan memperlihatkan keindahan tubuh, rambut dan kecantikan kita.” Mungkin ada di antara muslimah yang beralasan demikian.
Saudariku! Itu bukanlah bersyukur, karena bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala bukan dengan cara melakukan kemaksiatan. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka.” (QS. An-Nuur: 31)
Dalam firman-Nya yang lain,
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (QS. Al-Ahzab: 59).
Nikmat terbesar yang Allah Subhannahu wa Ta’ala berikan kepada kita adalah iman dan Islam, jika anda ingin bersyukur kepada Allah maka perlihatkanlah kesyukuran itu dengan sesuatu yang disenangi dan diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala, di antaranya adalah dengan mememakai hijab atau jilbab. Inilah syukur yang sebenarnya.


8.Belum Mendapatkan Hidayah
Ada sebagian muslimah yang mengatakan, “Saya tahu bahwa jilbab itu wajib, namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya.” Kepada saudariku yang yang beralasan demikian kami katakan, “Bahwa hidayah itu ada sebabnya sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang akan kenyang juga dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda bergaul dengan wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif, sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada ukhti.


9.Aku Takut Dikira Golongan Sesat
Ketahuilah saudariku! Bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kelompok, hizbullah (kelompok Allah) dan hizbusy syaithan (kelompok syetan). Golongan Allah adalah mereka yang senantiasa menolong agama Allah Subhannahu wa Ta’ala, melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Sedangkan golongan setan sebaliknya selalu bermaksiat kepada Allah dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan ketika ukhti melakukan ketaatan, salah satunya adalah memakai hijab maka berarti ukhti telah menjadi golongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan kelompok sesat.
Sebaliknya mereka yang mengumbar aurat, bertabarruj, berpakaian mini dan yang semisal itu, merekalah yang sesat. Mereka telah terbius godaan syetan atau menjadi pengekor orang-orang munafik dan orang-orang kafir. Maka berbahagialah anda sebagai kelompok Allah Subhannahu wa Ta’ala yang pasti menang.
Jilbab atau hijab adalah bentuk ibadah yang mulia, jangan sejajarkan itu dengan ocehan manusia rendahan. Dia disyari’atkan oleh Penciptamu, kalau engkau taat kepada manusia dalam rangka bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala maka sungguh engkau akan binasa dan merugi. Mengapa engkau mau diperbudak oleh mereka dan meninggalkan ketaatan kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala Yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan dan mematikanmu?




(Sumber: Buletin Darul Qasim dengan judul, “Wa man Yamna’uki minal hijab“, oleh: Dr. Huwaidan Ismail).

Jumat, 22 Oktober 2010

KIAT MENJADI REMAJA ISLAM YANG SUKSES

Oleh: Atam Rustam


“Sukses adalah proses perjuangan untuk menjadi lebih”. Kesuksesan adalah dambaan setiap orang. Sukses belajar, bekerja, atau sukses dalam bidang-bidang lain.


Mental yang membaja adalah salah satu kunci sukses dalam kehidupan. Tetapi, hanya akan membawa kehancuran dan malapetaka. Supaya umat islam maju dan dapat bersaing didunia, maka umat islam harus memperkuat mentalnya, mengubah mental yang lemah menjadi kuat dengan didasari iman dan taqwa kepada Alloh. Sebab hanya dengan mental yang kuat yang didasari iman dan taqwalah yang akan dapat membawa manusia kepada kesuksesan dan kebahagiaan.
Ada 4 langkah untuk mencapai kesuksesan


1.      Berpikir ikhlas dan positif, stabil menghadapkan diri kepada Alloh dan Rasul-Nya.
Pada saat pertama kali mencoba taat kepada Alloh, mungkin kalian merasa berat. Tabah dan sabarlah menghadapinya, sampai ketaatanmu kepada Alloh menjadi suatu kebiasaan yang kalian lakukan dengan penuh kesadaraan.
Sesungguhnya didalah ketaatan kepada Alloh itu tersimpan kenikmatan dan kebahagiaan yang tidak dapat dicapai, kecuali dengan berulang kali menghadapi cobaan. Yakinlah dengan teguh dan mantap, bahwa kebaikan itu adalah apa yang Alloh pilihkan buatmu, bukan yang engkau pilih buatmu sendiri. Jangan mengikuti hawa napsu, jangan mengerjakan sesuatu yang tidak berguna, dan jangan taat pada makhluk baik mulia atau hina (dalam pandanganmu), sehingga menghalangi dirimu untuk taat dan beribadah kepada Alloh. Selain itu, kalian wajib menaati Rasulullah SAW yang mulia. Alloh berfirman:
ومن يطع الله ورسوله يذخله خنت تجري من تحتها الانهر ومن يتول يعذبه عذابا اليما
Barang siapa yang taat kepada Alloh dan Rasul-Nya, niscaya Alloh akan memasukannya kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, dan barangsiapa yang berpaling niscaya akan diazab-Nya dengan azab yang pedih”. (QS. Al-Fath 48:17)


2.      Berbakti kepada orang tua
Salahs atu langkah untuk mencapai kesuksesan adalah berbakti kepada kedua orang tua, karena anak yang berbakti kepada orang tuanya akan mendapatkan rezeki yang penuh berkah dari Alloh. Nabi SAW bersabda:
عن أنس رضي الله عنه قال : قال صلى الله عليه وسلم من أحب أن يمد له في عمره وان يزاد له فى رزقه فليبر والديه وليصل رحمه (رواه أحمد)
“Dari Anas r.a. ia berkata : “Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada orang tuanya dan menyambung tali silaturahmi”.
 
3.      Menuntut ilmu
Dalam sebuah ungkapan yang sangat populer dikatakan :
“Barangsiapa yang menghendaki keberuntungan dunia, maka harus dengan ilmu pengetahuan, dan barang siapa yang menghendaki keberuntungan di dalam kehidupan akhirat, maka harus dengan ilmu pengetahuan. Dan barangsiapa yang menghendaki keberuntungan dunia dan akhirat, maka harus dengan ilmu pengetahuan.”
Berdasarkan ungkapan diatas, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan adalah salah satu kunci pembuka kesuksesan dan membawa kita mencapai derajat yang tinggi. Alloh berfirman.
يرفع الله الذين امنوامنكم والذين اوتواالعلم درجات والله بما تعملون خبير
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al- Mujadalah 58 :11)
Alloh telah meletakkan dalam akal dan fitrah manusia anggapan yang baik terhadap kejujuran, keadilan, kebaikan, kehormatan diri, keberanian, kemuliaan akhlak, penuaian amanat, dan menyambung silaturahmi.
Tapi, ingatlah! Jika kalian mempunyai ilmu pengetahuan, maka engkau harus tawadu’ (rendah hati), karena tawadu’ dan akhlak yang mulia itu adalah hiasan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang baik dan dibarengi dengan ketaqwaan kepada Alloh adalah salah satu kunci kesuksesan dunia dan akhirat.
4.      Gemar membaca
Membaca adalah salah salah satu langkah untuk mencapai kesuksesan, sebab membaca menyebabkan kita mendapat ilmu pengentahuan. Dengan ilmu pengetahuan, manusia akan meraih berbagai kemudahan dan keberuntungan didalam kehidupan, mencapai kesuksesan didunia maupun diakhirat. Alloh berfirman:
اقراباسم ربك الذى خلق. خلق الانسان من علق. اقرأ وربك الاكرم. الذي علم بالقلم. علم الانسان ما لم يعلم.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(QS. Al-Alaq 96:1-5)
Islam bukan hanya sebuah agama, tetapi sebuah “peradaban”, sementara eksistensi suatu peradaban sangat dipengaruhi kesadaran membaca pemilik peradaban ini. Semakin banyak seseorang membaca, maka semakin tinggi pula peradabannya.
Bahan bacaan yang harus kalian baca jangan sembarangan. Pilihlah bacaan-bacaan yang dapat memberikan dukungan bagi kesuksesan kalian seperti ayat-ayat Alloh, baik ayat yang difirmankan (al-quran) atau ayat-ayat kauniyah yang berupa alam semesta di sekeliling kita. Selain itu, bacalah buku-buku atau tulisan-tulisan yang dapat memberi  banyak informasi tentang ilmu pengetahuan.
Dengan membaca, pengetahuan dan ilmu kalian akan bertambah. Selanjutnya ilmu pengetahuan ini akan memberikan pengaruh kepribadian dan kematangan pola pikir kalian. Dengan banyak membaca , kalian akan mengetahui cara dan langkah yang tepat untuk mengembangkan kepribadian dalam rangka menggapai dunia dan akhirat.

ADZAN MAKKAH